Bali sebagai pulau seribu Pura memiliki banyak budaya keagamaan. Ngaben merupakan salah satu prosesi Ritual keagamaan bagi umat hindu.
Ngaben massal adalah Ngaben yang dilakukan secara bersama-sama dengan banyak orang di masing-masing desa. Setiap desa Pakraman mempunyai aturan tersendiri untuk suatu upacara ritual. misalnya; Upacara Ngaben bisa dilakukan setiap 3 tahun sekali seperti yang ada di Desa Pakraman Kedisan, bahkan ada juga setiap 5 tahun sekali di Desa Pakraman lainnya.
Bagi masyarakat yang kurang mampu, ini adalah pilihan yang sangat bijaksana, karena
urusan biaya yang lebih murah pada Umumnya.
Pada saat acara ngaben massal kuburan akan digali lagi atau di bongkar untuk mengumpulkan sesuatu yang tersisa dari mayat tersebut dan Sisa tulang atau yang lain, nantinya akan dikumpulkan dan selanjutnya dibakar. Prosesi upacara ngaben selanjutnya, setelah pembakaran mayat, abunya kemudian dibuang ke laut.
Sebelum Ngaben ada rentetannya yang namanya Upacara Pengaskaran yaitu upacara penyucian atma petra menjadi pitara.
Ketika kematian terjadi, badan kasar terpisah dengan atma, tapi masih diikuti oleh suksma sarira (alam pikiran, perasaan, keinginan, nafsu).
Upacara pengaskaran adalah untuk mengembalikan unsur Panca Maha Buta secara sempurna, sehingga kesucian dari Sang Petra terus ditingkatkan, dari Petra menjadi Pitra, pitra menjadi Dewa Pitara, kemudian dari status Dewa Pitara menjadi Hyang Pitara atau Betara Hyang.
Ngaben massal adalah Ngaben yang dilakukan secara bersama-sama dengan banyak orang di masing-masing desa. Setiap desa Pakraman mempunyai aturan tersendiri untuk suatu upacara ritual. misalnya; Upacara Ngaben bisa dilakukan setiap 3 tahun sekali seperti yang ada di Desa Pakraman Kedisan, bahkan ada juga setiap 5 tahun sekali di Desa Pakraman lainnya.
Bagi masyarakat yang kurang mampu, ini adalah pilihan yang sangat bijaksana, karena
urusan biaya yang lebih murah pada Umumnya.
Pada saat acara ngaben massal kuburan akan digali lagi atau di bongkar untuk mengumpulkan sesuatu yang tersisa dari mayat tersebut dan Sisa tulang atau yang lain, nantinya akan dikumpulkan dan selanjutnya dibakar. Prosesi upacara ngaben selanjutnya, setelah pembakaran mayat, abunya kemudian dibuang ke laut.
Sebelum Ngaben ada rentetannya yang namanya Upacara Pengaskaran yaitu upacara penyucian atma petra menjadi pitara.
Ketika kematian terjadi, badan kasar terpisah dengan atma, tapi masih diikuti oleh suksma sarira (alam pikiran, perasaan, keinginan, nafsu).
Upacara pengaskaran adalah untuk mengembalikan unsur Panca Maha Buta secara sempurna, sehingga kesucian dari Sang Petra terus ditingkatkan, dari Petra menjadi Pitra, pitra menjadi Dewa Pitara, kemudian dari status Dewa Pitara menjadi Hyang Pitara atau Betara Hyang.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar